Meringis menahan tangis..
mendengar kata hatimu yang mengiris..
anak panah yang telah menentukan arah..
kini harus terbelok dan patah..
sebuah asa yang selalu kupuja..
sebuah angan yang selalu membawaku mengkhayal..
harus tersimpan rapi dalam album kenangan..
Meringis menahan tangis..
saat tahu rasa ini tak mampu terkikis..
harapan dan mimpi yang dulu menyapa..
kini justru berbalik mencela..
bulu sayap yang membawaku mengangkasa..
menjelma menjadi batu..
yang menjatuhkanku dalam lautan penuh noda..
Meringis menahan tangis..
karena cintaku tak mampu terkikis...
walau dengan luka yang menghujam jiwa...
Puisi
|
This entry was posted on 11:08 PM and is filed under
Puisi
. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
0 comments: